Masa
Depan Masyarakat Ekonomi dan Keuangan Asia
BEDAH JURNAL ke 3
Dari
awal, asia telah menjadi wilayah penting bagi OECD dalam hal anggota dan mitra.
Beberapa tantangan kebijakan lebih lanjut yang segera
dibahas di akhir di mana beberapa bidang kerjasama antara OECD dan kawasan Asia
yang disorot dan kemungkinan lebih lanjut untuk bekerja bersama dieksplorasi
secara singkat.
KESIMPULAN
1. Siapa yang
mengatakan asia telah menjadi wilayah penting bagi OECD dalam hal anggota
dan mitra?
Rintaro Tamaki, wakil sekretaris jendral OECD. Catatan
tersebut berfokus pada tiga spesifik menengah hingga jangka panjang, isu - isu
yang penting dalam membentuk masa depan masyarakat asian economic dan keuangan,
serta kerjasama antara OECD dan kawasan Asia yang disorot dan kemungkinan lebih
lanjut untuk bekerja bersama dieksplorasi secara singkat.
2. Bagaimana kondisi ekonomi dunia saat ini? Dan
berapa persenkah ekonomi berkembang di kawasan asia?
Diperkirakan
laju pertumbuhan ekonomi dunia masih tetap terbatas; 3.3% pada tahun 2013 dan
3.9% untuk tahun 2014. Belum dapat diperkirakan kapan kiranya ekonomi global
akan dapat pulih kembali. Dalam pada itu Indonesia sampai sekarang telah
berhasil untuk mempertahankan daya resilience-nya.
Lembaga keuangan berbasis Washington itu mengupas kembali proyeksi pertumbuhan untuk kawasan Asia, dengan memperkirakan ekonomi berkembang rata-rata 5,25 persen pada 2013 dan 2014. Meski masih kuat, namun angka ini lebih lemah daripada yang diantisipasi April lalu
Lembaga keuangan berbasis Washington itu mengupas kembali proyeksi pertumbuhan untuk kawasan Asia, dengan memperkirakan ekonomi berkembang rata-rata 5,25 persen pada 2013 dan 2014. Meski masih kuat, namun angka ini lebih lemah daripada yang diantisipasi April lalu
3. Sejak kapan Indonesia, India dan pasar negara berkembang lainnya terkena
arus modal? Apa yang di sebut dengan Global Value Chains (GVCs)?
Indonesia, India dan pasar negara berkembang lainnya
telah terkena arus besar uang asing sejak Mei lalu, ketika Federal Reserve AS
(Fed) mengisyaratkan akan mulai meruncingkan program stimulus USD85 miliar per
bulan, yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif (QE).
Karakteristik ekonomi global saat ini menggiring
terbentuknya sistem produksi tak berbatas atau sering disebut Global
Value Chains (GVCs), yang hanya akan memarginalkan negara berkembang.
http://ekbis.sindonews.com/read/2013/10/08/35/792323/imf-pertumbuhan-ekonomi-asia-rata-rata-5-25
http://finance.detik.com/read/2013/09/20/102627/2364335/4/1/dubes-triyono-suarakan-kepentingan-negara-negara-berkembang
4. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya penyebaran dan meluasnya globalisasi?
http://ekbis.sindonews.com/read/2013/10/08/35/792323/imf-pertumbuhan-ekonomi-asia-rata-rata-5-25
http://finance.detik.com/read/2013/09/20/102627/2364335/4/1/dubes-triyono-suarakan-kepentingan-negara-negara-berkembang
4. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya penyebaran dan meluasnya globalisasi?
Faktor pertama adalah teknologi baru di bidang informasi
teknologi, komunikasi dan transportasi.
Faktor kedua adalah peran pemerintah dalam mendukung
kegiatan-kegiatan globalisasi
Faktor lainnya adalah munculnya TNCs serta adanya
dukungan dari World Trade Organization (WTO) dan organisasi dunia
lainnya seperti PBB, Bank Dunia dan IMF
5. Mengapa TNCs dapat berdampak pada perekonomian lokal
dan regional? Dan mengapa kita
memerlukan kualitas SDM?
Pertama adalah TNCs dapat mengintervensi kebijakan-kebijakan
pemerintah yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi. Sedangkan yang kedua adalah TNCs lebih kaya
dalam hal keuangan dari pada yang dipunyai oleh negara-negara lainnya.
Karena untuk menghadapi globalisasi yaitu dengan kesiapan kualitas sumberdaya manusianya. Kita
memerlukan kualitas SDM yang sangat tinggi baik dari kecerdasan intelektualnya
(IQ), emosinya (EQ) maupun spiritualnya (SQ) sehingga kita dapat bersaing di
arena global ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar