Senin, 24 November 2014

Tugas B.Indonesia



Pengertian Metode Pengumpulan Data

Jika di lihat dari pengertian metode pengumpulan data menurut ahli metode pengumpulan data berupa suatu pernyataan (statement) tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
Metode pengumpulan data ini termasuk kategori laporan diri (personal report) / Deskripsi diri (self descriptive). Individu melaporkan tentang keadaan dirinya berdasarkan pertanyaan atau perintah yang diberikan kepadanya.


Sumber Data Dan Metode Pengumpulan Data

Ada dua sumber data dan metode pengumpulan data, dua hal tersebut yaitu :
1.   Data Primer
Data penelitian yang diperoleh sendiri melalui
•Wawancara, Observasi, Tes,
•Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
•Pengukuran Fisik
•Percobaan Laboratorium
2.   Data Sekunder
Data yang diperoleh dari sumber kedua, dokumentasi lembaga
•Biro Pusat Statistik (BPS)
•Rumah sakit
•Lembaga atau institusi

Metode Pengumpulan Data

1.      Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam
2.      Observasi
Pengamatan melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, perasa). Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik
3.      Wawancara
Pengambilan data melalui wawancara /secara lisan langsung dengan sumberdatanya, baik melalui tatap muka atau lewat telephone, teleconference. Jawaban responden direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti.
4.      Dokumen
Pengambilan data melalui dokumen tertulis mamupun elektronik dari lembaga/institusi. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain.
Dalam pengumpulan data penelitian membutuhkan suatu instrumen. Instrumen ini dibutuhkan untuk pengambilan data untuk penelitian baik penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Contoh dari metode pengumpulan data :         
1. Kuesioner
Petunjuk Umum :
·         Untuk pertanyaan pilian, pilih dan berikan tanda silang (X) pada jawaban yang disediakan, yang menurut anda paling sesuai !
·         Untuk pertanyaan terbuka berikan jawaban secara singkat dan jelas !

1.           Selain makan, apakah anda biasanya juga melakukan kegiatan lain selama di restoran
a)             ya, sering         b)         ya, kadang-kadang      c).        tidak
2.           Selama ini jenis makanan apa saja yang anda paling sukai untuk di beli di restoran fast food ?
a). Makanan (nasi dengan kelengkapannya)
b). Camilan (roti atau sejenisnya)
c). Minuman
3.           Berapa lama sejak anda masuk ke restoran sampai keluar (pulang) menghabiskan waktu ?.................. jam
4.           Siapakah yang biasanya mengajak atau menganjurkan anda untuk makan di restoran fast food ?
a). Keluarga                    b). Teman                    c). Organisasi              d). Sendiri
5.           Jika ada pilihan lain selain restoran fast food, apakah anda biasanya memilih jenis restoran lain selain fast food ?
a).            ya                    b).        tidak
6.           Apabila situasi dunia (seperti perang irak-AS) terjadi lagi, adakah niat anda untuk tidak memilih restoran fast food ?
a).            ya                    b).        tidak
7.           Apabila situasi di Bali/indonesia (seperti kasus bom Bali, demo, dsb) terjadi lagi, adakah niat anda untuk tidak memilih restoran fast food ?
a).            ya                    b).        tidak
8.           Apabila situasi ekonomi (seperti krisis, nilai dolar naik, dsb) terjadi, adakah niat anda untuk tidak memilih restoran fast food ?
a).            ya                    b).        tidak
9.           Bagi anda, apakah dengan makan makanan di restoran fast food, memiliki nilai moral yang kurang baik ?
a).            ya                    b).        tidak
10.       Bagi anda, apakah dengan makan makanan di restoran fast food, memiliki nilai sosial yang kurang baik ?
a).            ya                    b).        tidak
11.       Setelah anda memutuskan untuk tidak makan di restoran fast food, adakah keputusan tersebut akan berubah seketika untuk makan di restoran fast food ?
a).            ya                    b).        tidak
12.       Setelah anda memutuskan untuk makan di restoran fast food, adakah keputusan tersebut akan berubah seketika untuk tidak makan di restoran fast food ?
a).            ya                    b).        tidak
13.       berapa lama waktu yang anda perlukan untuk merencanakan makan di restoran fast food ? ................. jam
14.       Selain pekerjaan utama anda, adakah jenis kegiatan  lain di dalam organisasi bisnis atau soaial yang diikuti ?
15.       Apakah selama ini anda pernah merasa dikecewakan ketika berbelanja di restoran fast food ?
a.                Pernah
b.                Tidak pernah …………..

2. Wawancara
Kenakalan Remaja di Sekolah
  • Pewawancara: Selamat pagi pak, boleh saya minta waktunya sebentar?
  • Nara Sumber: Oh..iya selamat pagi, ada apa?
  • Pewawancara: Begini pak, kami sedang melakukan penelitian tentang kenakalan di sekolah. boleh saya mewawancarai bapak sebagai narasumber kami?
  • Nara Sumber: Oh...iya boleh, silahkan.
  • Pewawancara: Em.... menurut bapak apakah kenakalan remaja di sekolah-sekolah khususnya sekolah kita ini telah memprihatinkan karena akhir-akhir ini banyak kasus siswa membolos?
  • Nara Sumber: Em... iya kenakalan remaja khususnya di lingkungan sekolah memang sepertinya menjadi masalah banyak sekolah seperti sekolah kita. Meski begitu di sekolah kita saya rasa belum sampai ke kategori parah.
  • Pewawancara: Lantas, kalau seperti kasus-kasus tersebut belum dikatakan parah menurut bapak parahnya bagaimana?
  • Nara Sumber: Kalau masalah membolos hal itu bisa dikatakan masih wajar sebab di usia sekolah seperti kalian ini emosi siswa masih bergejolak dan banyak ikut-ikutan kawan.
  • Pewawancara: Selain membolos kenakalan apa lagi yang biasa remaja sekolah lakukan biasanya pak, apakah ada kenakalan lain?
  • Nara Sumber: Ya, ada yang lain seperti kebiasaan mencontek, berangkat terlambat, tidak mengerjakan tugas, merokok di lingkungan sekolah untuk pria misalnya dan masih banyak lainnya.
  • Pewawancara: Melihat banyaknya hal buruk yang biasa dilakukan tersebut menurut bapak apa yang seharusnya siswa lakukan agar terhindar dari kenakalan-kenakalan tersebut.
  • Nara Sumber: Semua hal tersebut jika dilakukan tentunya akan merugikan siswa itu sendiri jadi alangkah baiknya jika setiap siswa dapat memupuk keyakinan bahwa melakukan kenakalan-kenakalan tersebut hanya akan mendatangkan masalah dan kerugian bagi diri sendiri baik sekarang maupun nantinya. Bisa kamu bayangkan, alangkah ruginya bagi mereka yang membolos sehingga tidak ikut belajar padahal orang tua mereka di rumah banting tulang agar anaknya dapat belajar di sekolah. Sudah bayar mahal terus membolos, bodoh bukan?
  • Pewawancara: Iya..saya sependapat dengan bapak. Selain itu, apakah pihak sekolah memiliki strategi-strategi khusus untuk mencegah hal-hal tersebut pak?
  • Nara Sumber: Sebagai instansi yang bertanggungjawab terhadap anak didik tentu saja sekolah memiliki beberapa solusi untuk mencegah kenakalan-kenakalan tersebut. Sebagai contoh anak yang terlambat dikenakan hukuman agar menimbulkan efek jera kepada mereka.
  • Pewawancara: Lalu selain menghukum apakah ada langkah lain untuk mencegah kenakalan tersebut?
  • Nara Sumber: Ya tentu...pada tahap selanjutnya siswa akan dibimbing untuk meningkatkan kesadarannya akan keburukan dan kerugian yang ditimbulkan dari prilaku buruk tersebut dengan demikian siswa akan memahami mengapa mereka dilarang membolos dan berprilaku buruk di sekolah.
  • Pewawancara: Bagaimana dengan murid-murid yang katakanlah bandel atau sangat bandel yang tidak juga jera dan sadar akan kesalahannya tersebut?
  • Nara Sumber: Jika memang tidak berubah, pihak sekolah tentunya akan berkomunikasi lebih lanjut dengan orang tua siswa agar orang tuanya juga ikut berperan dalam mendidik dan menasehati anaknya. Kalau memang sudah terlalu dalam artian melanggar hukum tentunya akan diserahkan pada pihak terkait.
  • Pewawancara: Melanggar hukum yang seperti apa yang bapak maksud, apakah ada siswa yang sampai se nekat itu?
  • Nara Sumber: Ya sebagai contoh kasus mencuri yaitu mencuri uang temannya misalnya, jika tidak ada solusi dan tidak mau berubah tentunya akan diserahkan ke polisi. 
  • Pewawancara: Apakah di sekolah kita ada yang seperti itu pak?
  • Nara Sumber: Alhamdulillah belum ada yang separah itu, kenakalan siswa remaja di sekolah kita hanya sebatas membolos dan tidak mengerjakan tugas saja. Dan semoga mereka lebih dapat meningkatkan sifat-sifat terpuji ketimbang perbuatan tercela.
  • Pewawancara: Alhamdulillah kalau begitu... Baiklah pak, saya rasa cukup banyak yang sudah saya dapatkan dari penjelasan bapak. Saya sangat berterimakasih atas informasi dan kesediaan bapak berbincang dengan saya.
  • Nara Sumber: Iya sama-sama... 
  • Pewawancara: Baiklah pak, kalau begitu saya permisi dulu, terimakasih atas waktunya, selamat pagi..
  • Nara Sumber: Iya selamat pagi...
3. Observasi
Hewan peliharaan kucing
Kucing  adalah jenis hewan mamalia dari keluarga felidae. Hewan ini juga termasuk kedalam golongan karnivora yakni hewan pemakan daging.

Kucing dapat dikelompokan menjadi dua, yakni kucing besar dan kucing rumahan. Kucing besar diantaranya harimau, singa, cheetah, dan lain sebagainya. Sementara kucing rumahan adalah jenis yang sangat populer sebagi hewan peliharaan.

Kucing rumahan dapat mencapai tinggi  45 cm, panjang 60 cm, dan berat 16 kg. Selain itu kucing memiliki taring yang runcing serta cakar yang dapat ditarik dan dikelurkan sesuai kebutuhan. Penglihatan hewan ini juga sangat baik.

Kucing jenis ini juga termasuk hewan penyendiri dimana masing-masing kucing memiliki daerah sendiri. Bila ada kucing asing yang masuk biasanya akan terjadi perkelahian singkat. Kucing yang sedang berkelahi akan menegakan rambut tubuhnhya dan melengkungkan tubuhnya agar tampak lebih besar. Serangan biasanya berupa tamparan, cakaran, dan gigitan. Jantan yang aktif umunya akan sering terlibat perkelahian.

Pada umumnya kucing peliharaan tidak berbahaya bagi manusia karena tubuhnya yang kecil. Namun tidak menutup kemungkinan hewan ini dapat menularkan penyakit. Penyakit yang mungkin ditularkan diantaranya rabies akibat dan gigitannya dan gangguan pernafasan oleh bulunya.

Sumber :
http://wayankelor.blogspot.com/2014/09/laporan-hasil-observasi-hewan.html
http://belajarpsikologi.com/metode-pengumpulan-data/
http://tukangblog.blogspot.com/2013/02/contoh-kuesioner-penelitian.html
http://kumpulan-tugas-sekolahku.blogspot.com/2013/09/contoh-teks-wawancara-tentang-kenakalan.html



Rabu, 22 Oktober 2014

Tugas B. Indonesia



Penalaran

Penalaran merupakan suatu kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran. Penalaran merupakan proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan.

Atau menurut wikipedia Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

Ada pun ciri-ciri penalaran sebagai berikut :
1. Adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika( penalaran merupakan suatu proses berpikir logis ).
2. Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik.

Cara berpikir masyarakat dapat dibagi menjadi 2, yaitu : Analitik dan Non analitik. Sedangkan jika ditinjau dari hakekat usahanya, dapat dibedakan menjadi : Usaha aktif manusia dan apa yang diberikan.

Berdasarkan metode dalam menalar, penalaran di bagi menjadi 2, yaitu :
1. Penalaran Induktif / Induksi
2. Penalaran Deduktif / Induksi
nah 2 penalaran itulah yang akan dibahas disini

1. Penalaran Induktif
yaitu proses berpikir dalam menarik kesimpulan berupa hal yang umum berdasarkan atas fakta-fakta ke kesimpulan yang bersifat khusus.

Analogi merupakan cara menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan terhadap sejumlah gejala khusus yang bersamaan. Hubungan sebab akibat ialah hubungan ketergantungan antara gejala-gejala yang mengikuti pola sebab akibat, akibat sebab, dan akibat-akibat.

Dalam Penalaran Induktif terdapat 3 bentuk Penalaran yaitu :
a. Generalisasi: adalah proses penalaran yang mengandalkan beberapa pertanyaan yang bersifat khusus untuk mendapatkan sebuah simpulan yang bersifat umum.
Contoh :
Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar memperkirakan bahwa kekeringan di sejumlah daerah tidak akan mengganggu stok beras nasional. Bahkan, rencana impor 2007 akan diundur untuk 2008 karena produksi beras dalam negeri dalam beberapa bulan mendatang mencukupi kebutuhan nasional. Mustafa menjelaskan bahwa stok beras per Juli 2007 sebanyak 1,63 juta ton cukup untuk kebutuhan nasional selama 7 bulan. Rencana pengadaan 1,8 juta ton tahun ini sudah terpenuhi 1,53 juta ton dari pembelian beras petani. Impor beras 2008 diperkirakan hanya 1,3 juta ton, lebih sedikit 200.000 ton dari rencana impor tahun 2007. Dengan demikian, cadangan beras nasional masih dapat mencukupi kebutuhan pangan masyarakat dan tidak perlu dikhawatirkan sampai akhir 2007

b. Analogi: adalah cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.
Contoh :
Seorang anak yang baru lahir masih suci. Baik buruknya anak tersebut kelak antara lain bergantung pada bagaimana cara oran tua mendidiknya, pengaruh orang-orang terdekat dan lingkungannya. Demikian pula kertas putih yang belum bernoda, akan menjadi apa kertas tersebut tergantung pada apa yang akan kita goreskan pada kertas putih tersebut.

c. Hubungan Sebab Akibat
Hubungan sebab akibat dimulai dari beberapa fakta yang kita ketahui. Dengan menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lain, dapatlah kita sampai kepada kesimpulan yang menjadi sebab dari fakta itu atau dapat juga kita sampai kepada akibat fakta itu. 

Penalaran induksi sebab akibat dibedakan menjadi 3 macam:
1. Hubungan sebab – akibat
Dalam hubungan ini dikemukakan terlebih dahulu hal-hal yang menjadi sebab, kemudian ditarik kesimpulan yang berupa akibat. 
Contoh penalaran hubungan sebab akibat:
Belajar menurut pandangan tradisional adalah usaha untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. “Pengetahuan” mendapat tekanan yang penting, oleh sebab pengetahuan memegang peranan utama dalam kehidupan manusia. Pengetahuan adalah kekuasaan. Siapa yang memiliki pengetahuan, ia mendapat kekuasaan.

2. Hubungan akibat – sebab
Dalam hubungan ini dikemukakan terlebih dahulu hal-hal yang menjadi akibat, selanjutnya ditarik kesimpulan yang merupakan penyebabnya. 
Contoh penalaran hubungan akibat sebab:
Dewasa ini kenakalan remaja sudah menjurus ke tingkat kriminal. Remaja tidak hanya terlibat dalam perkelahian-perkelahian biasa, tetapi sudah berani menggunakan senjata tajam. Remaja yang telah kecanduan obat-obat terlarang tidak segan-segan merampok bahkan membunuh. Hal ini disebabkan kurangnya perhatian dari orang tua, pengaruh masyarakat, dan pengaruh televisi dan film yang cukup besar.

3. Hubungan sebab – akibat 1 – akibat 2
Suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama menjadi sebab hingga menimbulkan akibat kedua. Akibat kedua menjadi sebab yang menimbulkan akibat ketiga, dan seterusnya. 
Contoh penalaran hubungan sebab – akibat 1 – akibat 2:
Setiap menjelang lebaran arus mudik sangat ramai. Seminggu sebelum lebaran jalanan sudah dipenuhi kendaraan-kendaraan umum maupun pribadi yang mengangkut penumpang yang akan pulang ke daerahnya masing-masing. Banyaknya kendaraan tersebut mau tidak mau mengakibatkan arus lalu lintas menjadi semrawut. Kesemrawutan ini tidak jarang sering menimbulkan kemacetan di mana-mana. Lebih dari itu bahkan tidak mustahil kecelakaan menjadi sering terjadi. Keadaan tersebut pada akhirnya akan menghambat perjalanan.


2. Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif menggunakan bentuk bernalar deduksi. Deduksi yang berasal dari kata de dan ducere, yang berarti proses penyimpulan pengetahuan khusus dari pengetahuan yang lebih umum atau universal. Perihal khusus tersebut secara implisit terkandung dalam yang lebih umum. Maka, deduksi merupakan proses berpikir dari pengetahuan universal ke singular atau individual.

Deduktif dari kata ‘de’ dan ‘ducere’, yang berarti proses penyimpulan pengetahuan khusus dari pengetahuan yang lebih umum. Jadi, deduksi adalah pola penyimpulan pikiran dari hal yang umum ke hal yang khusus. Penalaran deduktif adalah cara berpikir dengan berdasarkan suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan. Pernyataan tersebut merupakan premis, sedangkan kesimpulan merupakan implikasi pernyataan dasar tersebut.

Jenis-Jenis Penalaran Deduksi :
1. Silogisme Kategorial
Silogisme Katagorik adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan katagorik. 
Contoh:
Semua korusi tidak disenangi. Sebagian pejabat korusi. Maka; Sebagian pejabat tidak disenangi.

2. Silogisme Hipotetik
Silogisme Hipotetik adalah silogisme pengutaraan sesuatu yang dianggap benar dan kebenarannya sudah dapat dibuktikan. 
Contoh:
Saat ini hujan turun, untuk berangkat kekantor saya menggunakan angkutan saja, tidak membawa motor.

3. Silogisme Alternatif
Silogisme dimana proposisi mengutarakan alternatif-alternatif yang ada. 
Contoh:
Jika ingin pergi ke Blok-M dapat menggunakan Bus Way atau menggunakan kendaraan pribadi.


Kesimpulan 
Perbedaan dari penalaran deduktif dan induktif adalah penalaran deduktif memberlakukan prinsip-prinsip umum untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang spesifik, sementara penalaran induktif menguji informasi yang spesifik, yang mungkin berupa banyak potongan informasi yang spesifik, untuk menarik suatu kesimpulan umum.


Referensi :
http://id.wikipedia.org
http://arief021091.wordpress.com
http://www.penalaran-unm.org
http://uzi-online.blogspot.com
http://rcardiansyah.blogspot.com

Kamis, 26 Juni 2014

Tugas B.Indonesia



KERANGKA PENULISAN


Halaman Judul (Cover) :
Berisi judul apa yang akan dibawakan dan nama dari penulis makalah.

Kata Pengantar :
Yaitu kata-kata pengantar dari penulis berkenaan dengan topik yang dibawakan dalam makalah.

Daftar Isi :
Berisi letak setiap Kata pengantar, Daftar isi, Bab, dan daftar pustaka, yakni pada halaman mana ditulis oleh penulis, agar mempermudah pembaca dalam mencari bahan bacaannya.

Bab I  -  Pendahuluan   yang terdiri dari :
      a. Latar Belakang
   Berisi latar belakang dari penulisan makalah tersebut.
      b. Maksud dan Tujuan
   Berisi tentang apa yang menjadi maksud dan tujuan dari penulis menulis makalahnya.
      c. Metode Penulisan
   Metode apa yang digunakan dalam penulisan makalah tersebut.

Bab II  - Pokok Permasalahan :
Permasalahan apa saja yang hendak dibahas oleh penulis dalam makalahnya.

Bab III  - ISI :
Berisi pembahasan dari setiap masalah dan pokok permasalah yang telah disajikan atau pembahasan secara rinci dari setiap pokok permasalahan.

Bab IV  - Penutup  yang berisi :
      a. Kesimpulan
   Apa saja kesimpulan dari penulis tentang topik yang telah dibawakannya.
      b. Saran
   Berisi saran-saran dari penulis.

Daftar Pustaka :
Berisi daftar dari bahan bacaan / pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan makalah tersebut.
DIarsipkan di bawah: Makalah | Ditandai: Kerangka Makalah



                                                                                         

SUMBER :

Rabu, 14 Mei 2014

TUGAS SOFTSKILL



Bunga Sakura ( Cherry Blossoms )






            Sakura bersama dengan bunga seruni, merupakan bunga nasional Jepang yang mekar pada musim semi, yaitu sekitar awal April hingga akhir April. Bagi orang Jepang, sakura merupakan simbol penting, yang kerap kali diasosiasikan dengan perempuan, kehidupan, kematian, serta juga merupakan simbol untuk mengeksperesikan ikatan antarmanusia, keberanian, kesedihan, dan kegembiraan.
Sakura juga menjadi metafora untuk ciri-ciri kehidupan yang tidak kekal. Pohon sakura adalah salah satu pohon yang tergolong dalam familia Rosaceae, genus Prunus sejenis dengan pohon prem, persik, atau aprikot, tetapi secara umum sakura digolongkan dalam subgenus sakura. Asal-usul kata "sakura" adalah kata "saku" (bahasa Jepang untuk "mekar") ditambah akhiran yang menyatakan bentuk jamak "ra". Dalam bahasa Inggris, bunga sakura disebut cherry blossoms.
Warna bunga tergantung pada spesiesnya, ada yang berwarna putih dengan sedikit warna merah jambu, kuning muda, merah jambu, hijau muda atau merah menyala.
Bunga digolongkan menjadi 3 jenis berdasarkan susunan daun mahkota:
  • bunga tunggal dengan daun mahkota selapis
  • bunga ganda dengan daun mahkota berlapis
  • bunga semi ganda
Untuk segala sesuatu, ada musimnya. Pohon sakura berbunga hanya 1 sampai 2 minggu dalam setahun. Di pulau Honshu, kuncup bunga sakura jenis someiyoshino mulai terlihat di akhir musim dingin dan bunganya mekar di akhir bulan Maret sampai awal bulan April di saat cuaca mulai hangat.
Di Jepang, mekarnya sakura jenis someiyoshino dimulai dari Okinawa di bulan Februari, dilanjutkan di pulau Honshu bagian sebelah barat, sampai di Tokyo, Osaka, Kyoto pada sekitar akhir Maret sampai awal April, lalu bergerak sedikit demi sedikit ke utara, dan berakhir di Hokkaido di saat liburan Golden Week.
Setiap tahunnya pengamat sakura mengeluarkan peta pergerakan mekarnya bunga sakura someiyoshino dari barat ke timur lalu utara yang disebut sakurazensen. Dengan menggunakan peta sakurazensen dapat diketahui lokasi bunga sakura yang sedang mekar pada saat tertentu.
Ciri khas sakura jenis someiyoshino adalah bunganya yang lebih dahulu mekar sebelum daun-daunnya mulai keluar. Puluhan, ratusan, bahkan ribuan batang pohon yang berada di lokasi yang sama, bunganya mulai mekar secara serentak dan rontok satu per satu pada saat yang hampir bersamaan.
Bunga sakura jenis someiyoshino hanya dapat bertahan kurang lebih 7 sampai 10 hari dihitung mulai dari kuncup bunga terbuka hingga bunga mulai rontok. Rontoknya bunga sakura tergantung pada keadaan cuaca dan sering dipercepat oleh hujan lebat dan angin kencang. Beberapa jenis burung dikenal suka memakan bagian bunga yang berasa manis, sedangkan burung merpati memakan seluruh bagian bunga.
Kesempatan langka piknik beramai-ramai di bawah pohon sakura untuk menikmati mekarnya bunga sakura disebut hanami (ohanami). Saat melakukan hanami adalah ketika semua pohon sakura yang ada di suatu tempat bunganya sudah mekar semua.
Di Jepang terdapat standar untuk menyampaikan informasi tingkat mekar bunga sakura, mulai dari terbukanya kuncup bunga (kaika), mekarnya 10% dari kuncup bunga yang ada di pohon (ichibuzaki) sampai bunga mekar seluruhnya (mankai). Bunga yang rontok segera digantikan dengan keluarnya daun-daun muda. Pohon sakura yang bunganya mulai rontok dan mulai tumbuh daun-daun muda sebanyak 10% disebut ichibu hazakura. Sementara itu, pohon sakura yang semua bunga sudah rontok dan hanya mempunyai daun-daun muda disebut hazakura (sakura daun).
Bunga dari pohon jenis yamazakura mekar lebih lambat dibandingkan jenis someiyoshino dan bunganya mekar bersamaan dengan keluarnya daun-daun muda.
Tempat-tempat pilihan untuk melihat bunga Sakura

         Pada tahun 1990, Asosiasi Bunga Sakura Jepang (Japan Cherry Blossom Association) mengeluarkan daftar 100 tempat terpilih untuk melihat keindahan bunga Sakura.
Daerah Kanto:
·         Tokyo: Taman Ueno (Taito-ku), Taman Shinjuku-gyoen (Shinjuku-ku), Taman Sumida (Sumida-ku), Taman Koganei (kota Koganei), Taman Inogashira (kota Musashino). Salah satu taman yang menyajikan indahnya bunga sakura adalah Ueno Kouen.
Taman ini sudah berdiri sejak 1873, dan termasuk taman nasional terbesar
di Tokyo. Tidak hanya sebuah taman, daerah Ueno juga terkenal dengan Ueno Zoo, Science Museum, Tokyo National Museum dan beberapa museum seni lainnya. Pohon sakura yang terdapat di Taman Ueno jumlahnya lebih dan 1.000 pohon. Tidak mengherankan daerah Ueno menjadi salah satu tujuan wisata yang ramai.
Daerah Tokai:
  • Prefektur Gifu: Taman Usuzumi/Neodani (kota Motosu), Pinggir Sungai Shinsakai (kota Kakamigahara), Kamagatani (kota Ikeda)
Daerah Kansai:
  • Prefektur Osaka: Taman Istana Osaka (Osaka), The Mint Bureau (Osaka), Taman Expo '70 (kota Suita)
  • Prefektur Hyogo: Taman Istana Himeji (kota Himeji), Taman Akashi (Kota Akashi), Taman Shukugawa (Nishinomiya)
  • Prefektur Nara: Taman Nara (kota Nara), Pegunungan Yoshino (kota Yoshino), Taman Kooriyamajoshi (Yamato Kooriyama)


Sumber :


TUGAS B.INDONESIA





Paragraf Deduktif & Induktif

Paragraf adalah bagian suatu karangan yang mengandung satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas.


Pengertian Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas.
Pengertian Paragraf Deduktif adalah paragraf yang dimulai dari hal-hal yang bersifat umum ke hal yang lebih khusus. Gagasan utama terletak pada kalimat pertama dalam suatu paragraf.
Pengertian Paragraf Campuran adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal dan akhir paragraf.

contoh paragraf induktif :

(1) Dengan berkembangnya teknologi komunikasi melalui televisi, waktu anak-anak membaca buku sangat berkurang. Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa televisi menyala rata-rata selama tujuh seperempat jam setiap hari. Padahal seorang dokter spesialis anak dan pakar peneliti dalam bidang perkembangan anak dari Universitas Harvard, dr. Berry Brazelton, mengemukakan baahwa satu jam merupakan batas menonnton maksimal bagi anak-anak usia lima sampai enam tahun. Lebih dari satu jam, tayangan-tayangan televisi menjadi semacam racun yang mereduksi kemampuan daya nalar dan kemampuan berpikir kritis dan ilmiah. Oleh karena itu, hal yang sangat diperlukan dalam membaca buku, selain ketersediaan buku, ialah waktu.

(2) Di era zaman globalisasi ini, banyak orang yang memiliki Handphone. Itu disebabkan, karena sekarang mereka bisa memiliki Handphone dengan harga murah dan banyak model nya.Bahkan anak sekolah dasar pun tidak mau kalah. Mereka membawa handphone ke sekolah. Begitu juga dengan ibu-ibu.Ibu-ibu zaman sekarang sudah menjadikan handphone sebagai barang wajib yang harus dimiliki. Hal ini menunjukkan bahwa sekarang Handphone dianggap sebagai barang yang sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari. 


contoh paragraf deduktif :

(1) Isle Royale, pulau terbesar di Danau Superior, Amerika Serikat, merupakan rumah bagi sejumlah binatang yang secara alamiah bermusuhan. Rusa besar yang gemar makan tumbuh-tumbuhan dan serigala yang gemar memangsa rusa besar sudah hidup berdampingaan di situ selama lebih dari 50 tahun.

(2)  Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa teh mempunyai banyak manfaat. Mengonsumsi teh secara teratur dapat mencegah kanker meskipun tidak terlalu besar. Teh juga menguatkan tulang dan mencegah pertumbuhan plak di permukaan gigi sehingga mencegah gigi berlubang. Tidak hanya memenuhi kebutuhan cairan tubuh seperti air putih, teh juga melawan penyakit jantung.

contoh paragraf campuran :

Saat ini Indonesia sedang berusaha membangkitkan perekonomiannya. Banyak usaha yang dilakukan, mulai dari menekan jumlah barang import yang mengalahkan pemakaian barang lokal. Pemerintah juga meluaskan lapangan pekerjaan, agar sumber daya manusia (SDM) dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pembangunan Negara. Bagia pelaku korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang sangat merugikan perekonomian Negara tentunya akan diberikan sanksi tegas. Karna yang kita ketahui Indonesia terpuruk akibat KKN yang terjadi di segala institusi. Oleh karena itu, dengan usaha yang dilakukan sekarang diharapkan Indonesia dapat membangkitkan perekonomiannya.




Sumber :